Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Investasi: Apa Itu, Jenis, Manfaat, dan Risikonya

    Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata investasi? Mungkin Anda berpikir tentang saham, emas, properti, atau reksa dana. Atau mungkin Anda berpikir tentang orang-orang kaya yang memiliki banyak aset dan pendapatan dari investasi mereka. Namun, apakah Anda tahu apa sebenarnya pengertian investasi itu? Dan apa saja jenis, manfaat, dan risiko yang terkait dengan investasi?

Seorang pria sedang bahagia melihat grafik investasi di layar laptopnya

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap dan mudah dipahami tentang pengertian investasi dan hal-hal yang berkaitan dengan investasi. Simak sampai habis ya!

Apa Itu Investasi?

Secara sederhana, pengertian investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan atau kenaikan nilai atau apresiasi. Apresiasi sendiri mengacu pada peningkatan nilai aset dari waktu ke waktu. Contoh aset atau barang yang bisa dijadikan investasi adalah saham, obligasi, emas, properti, tanah, reksa dana, deposito, dan lain-lain.

Investasi juga bisa diartikan sebagai penanaman modal atau dana perusahaan atau individu untuk jangka waktu tertentu untuk mencapai pengembalian yang lebih tinggi di masa depan. Pengembalian atau return yang diharapkan dari investasi bisa berupa keuntungan (profit), dividen, bunga, sewa, royalti, atau apresiasi. Contoh penanaman modal atau dana yang bisa dijadikan investasi adalah membuka usaha, membeli saham perusahaan, membeli obligasi pemerintah, menyimpan uang di bank, dan lain-lain.

Dari pengertian investasi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa investasi adalah cara untuk meningkatkan jumlah uang atau aset yang kita miliki saat ini dengan cara membeli atau menanamkan sesuatu yang bisa memberikan keuntungan atau kenaikan nilai di masa depan. Investasi berbeda dengan menabung atau mengumpulkan uang yang hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sekarang atau mendesak. Investasi memiliki tujuan jangka panjang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, dan sebagainya.

Jenis-Jenis Investasi

Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, tujuan, profil risiko, dan preferensi investor. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang populer dan umum dilakukan:

  • Investasi Jangka Pendek: Jenis investasi ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Contoh investasi jangka pendek adalah deposito, obligasi korporasi jangka pendek, reksa dana pasar uang, dan saham blue chip. Keuntungan investasi jangka pendek adalah likuiditas yang tinggi dan risiko yang rendah. Namun, imbal hasilnya juga cenderung rendah.
  • Investasi Jangka Panjang: Jenis investasi ini cocok untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu lama, biasanya lebih dari lima tahun. Contoh investasi jangka panjang adalah saham pertumbuhan (growth stock), obligasi pemerintah jangka panjang, reksa dana campuran, emas, properti, dan tanah. Keuntungan investasi jangka panjang adalah imbal hasil yang tinggi dan potensi apresiasi yang besar. Namun, risikonya juga lebih tinggi dan likuiditasnya lebih rendah.
  • Investasi Saham: Jenis investasi ini adalah membeli sebagian kepemilikan perusahaan yang terdaftar di bursa efek. Investor saham berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen yang dibagikan perusahaan. Keuntungan investasi saham adalah imbal hasil yang tinggi dan likuiditas yang tinggi. Namun, risikonya juga sangat tinggi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, sentimen investor, dan lain-lain.
  • Investasi Obligasi: Jenis investasi ini adalah meminjamkan uang kepada penerbit obligasi, baik itu pemerintah atau korporasi, dengan imbalan bunga yang tetap selama jangka waktu tertentu. Investor obligasi berharap mendapatkan keuntungan dari pembayaran bunga secara berkala atau diskon harga obligasi. Keuntungan investasi obligasi adalah risiko yang rendah dan pendapatan yang stabil. Namun, imbal hasilnya cenderung rendah dan likuiditasnya lebih rendah daripada saham.
  • Investasi Emas: Jenis investasi ini adalah membeli logam mulia berwarna kuning yang memiliki nilai tinggi dan tahan lama. Investor emas berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga emas di pasar internasional atau apresiasi nilai emas. Keuntungan investasi emas adalah risiko yang rendah dan nilai yang stabil. Namun, imbal hasilnya cenderung rendah dan biaya penyimpanan dan perawatan yang tinggi.
  • Investasi Properti: Jenis investasi ini adalah membeli aset berwujud berupa bangunan atau tanah yang memiliki nilai tinggi dan tahan lama. Investor properti berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga properti atau sewa properti. Keuntungan investasi properti adalah imbal hasil yang tinggi dan potensi apresiasi yang besar. Namun, risikonya juga cukup tinggi dan likuiditasnya sangat rendah.
  • Investasi Reksa Dana: Jenis investasi ini adalah menyerahkan uang kepada manajer investasi profesional yang akan mengelola uang tersebut dalam bentuk portofolio investasi yang terdiri dari berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, pasar uang, atau campuran. Investor reksa dana berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai unit penyertaan reksa dana atau pembagian deviden. Keuntungan investasi reksa dana adalah diversifikasi yang baik dan kemudahan dalam berinvestasi. Namun, risikonya bervariasi tergantung jenis reksa dana dan biaya manajemen yang harus dibayar.

Manfaat Investasi

Mengapa kita perlu berinvestasi? Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari investasi? Berikut adalah beberapa manfaat investasi yang bisa kita rasakan:

  • Melindungi Uang dari Inflasi: Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Inflasi menyebabkan uang kita menjadi berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Dengan berinvestasi, kita bisa melindungi uang kita dari inflasi dengan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi. Contohnya, jika inflasi tahun ini adalah 5%, maka kita harus mencari investasi yang memberikan imbal hasil lebih dari 5% agar uang kita tidak tergerus inflasi.
  • Menambah Sumber Pendapatan: Dengan berinvestasi, kita bisa menambah sumber pendapatan selain dari gaji atau usaha kita. Investasi bisa memberikan pendapatan pasif yang bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan kita. Contohnya, jika kita berinvestasi di saham, kita bisa mendapatkan dividen yang dibagikan perusahaan secara berkala. Atau jika kita berinvestasi di properti, kita bisa mendapatkan sewa dari penyewa properti kita.
  • Mencapai Tujuan Keuangan yang Lebih Cepat: Dengan berinvestasi, kita bisa mencapai tujuan keuangan yang lebih cepat daripada hanya menabung atau mengumpulkan uang. Investasi bisa membantu kita mengembangkan uang kita dengan cara memanfaatkan bunga majemuk atau bunga berbunga. Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung dari jumlah pokok dan bunga sebelumnya. Dengan bunga majemuk, uang kita akan bertumbuh secara eksponensial dan membantu kita mencapai tujuan keuangan yang lebih cepat.
  • Meningkatkan Kekayaan atau Aset: Dengan berinvestasi, kita bisa meningkatkan kekayaan atau aset kita dengan cara membeli atau menanamkan sesuatu yang bisa memberikan keuntungan atau kenaikan nilai di masa depan. Investasi bisa membantu kita memperoleh aset produktif yang bisa menghasilkan pendapatan atau apresiasi. Contohnya, jika kita berinvestasi di saham, kita bisa memiliki sebagian kepemilikan perusahaan yang terus berkembang. Atau jika kita berinvestasi di emas, kita bisa memiliki logam mulia yang memiliki nilai tinggi dan tahan lama.
  • Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan: Dengan berinvestasi, kita bisa memenuhi kebutuhan di masa depan yang mungkin lebih besar daripada saat ini. Investasi bisa membantu kita mempersiapkan dana untuk berbagai tujuan jangka panjang, seperti pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, dan sebagainya. Dengan berinvestasi, kita bisa merencanakan masa depan kita dengan lebih baik dan lebih tenang.

Risiko Investasi

Investasi tidak selalu memberikan keuntungan. Ada juga risiko yang harus kita hadapi ketika berinvestasi. Risiko investasi adalah kemungkinan terjadinya kerugian akibat investasi yang dilakukan. Risiko investasi bisa berasal dari berbagai faktor, seperti perubahan pasar, ketidakpastian politik, kesalahan manajemen, bencana alam, dan lain-lain. Risiko investasi juga bervariasi tergantung jenis investasi yang dipilih. Secara umum, semakin tinggi potensi keuntungan investasi, semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung.

Beberapa contoh risiko investasi yang sering terjadi antara lain adalah:

  • Risiko Pasar: Risiko ini berkaitan dengan perubahan harga atau nilai investasi akibat perubahan kondisi pasar secara keseluruhan. Contohnya, jika terjadi krisis ekonomi global, maka harga saham di bursa efek akan turun secara drastis dan menyebabkan kerugian bagi investor saham.
  • Risiko Kredit: Risiko ini berkaitan dengan kemampuan penerbit obligasi untuk membayar kembali pokok dan bunga obligasi kepada investor. Contohnya, jika penerbit obligasi mengalami gagal bayar atau bangkrut, maka investor obligasi akan kehilangan uangnya.
  • Risiko Likuiditas: Risiko ini berkaitan dengan kemampuan investor untuk menjual investasinya dengan cepat dan mudah tanpa mengalami kerugian besar. Contohnya, jika investor properti ingin menjual propertinya dalam waktu singkat, maka ia harus menurunkan harga jualnya agar cepat laku.
  • Risiko Inflasi: Risiko ini berkaitan dengan penurunan daya beli uang akibat kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Contohnya, jika inflasi lebih tinggi daripada imbal hasil investasi, maka nilai riil investasi akan berkurang.

Kesimpulan

Pengertian investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan atau kenaikan nilai atau apresiasi di masa depan. Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih, seperti investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, investasi saham, investasi obligasi, investasi emas, investasi properti, dan investasi reksa dana. Investasi memiliki banyak manfaat, seperti melindungi uang dari inflasi, menambah sumber pendapatan, mencapai tujuan keuangan yang lebih cepat, meningkatkan kekayaan atau aset, dan memenuhi kebutuhan di masa depan. Namun, investasi juga memiliki risiko, seperti risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko inflasi, dan lain-lain.

Posting Komentar untuk "Pengertian Investasi: Apa Itu, Jenis, Manfaat, dan Risikonya"