Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Reksadana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Cara Memulainya

    Apakah Anda ingin berinvestasi tapi bingung memilih instrumen yang cocok untuk Anda? Apakah Anda ingin berinvestasi dengan modal kecil dan risiko rendah? Apakah Anda ingin berinvestasi dengan mudah dan praktis tanpa harus repot mengurusnya? Jika jawaban Anda ya, maka reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang populer dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Reksadana menawarkan berbagai keuntungan seperti kemudahan akses, fleksibilitas pilihan, diversifikasi portofolio, pengelolaan profesional, dan potensi keuntungan yang menarik. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi di reksadana, ada baiknya Anda mengenal lebih dalam tentang apa itu reksadana dan bagaimana cara kerjanya.

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap dan mudah dipahami tentang apa itu reksadana dan hal-hal yang berkaitan dengan reksadana. Simak baik-baik ya!

Apa Itu Reksadana?

Reksadana Adalah

Pengertian reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi (MI). MI kemudian menginvestasikan dana tersebut ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Dana yang diinvestasikan akan dibagi menjadi unit-unit penyertaan yang setiap unitnya memiliki nilai yang sama. Reksadana menjadi salah satu pilihan investasi yang populer karena mudah diakses oleh masyarakat dengan jumlah dana yang relatif kecil dan memiliki potensi keuntungan yang cukup besar.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Efek adalah surat berharga atau kontrak standar yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi, reksadana, derivatif, dan lain-lain. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga sebagai bentuk investasi.

Secara sederhana, reksadana adalah investor menitipkan uangnya kepada MI untuk kemudian diinvestasikan dengan tujuan mendatangkan return atau keuntungan untuk sang investor. Selain bertugas mengelola dana investor untuk ditempatkan pada instrumen investasi, MI juga bertugas untuk memantau portofolio yang diinvestasikannya dan secara rutin melaporkan pada investor reksadana.

Jenis-Jenis Reksadana

Ada banyak jenis reksadana yang ditawarkan oleh berbagai MI sesuai dengan kebutuhan dan preferensi investor. Berikut adalah beberapa jenis reksadana yang populer dan umum di Indonesia:

  • Reksadana Pasar Uang: Jenis reksadana ini menginvestasikan dana investor ke dalam instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat utang jangka pendek (commercial paper), surat berharga negara jangka pendek (SBN), dan lain-lain. Reksadana pasar uang memiliki risiko yang rendah, likuiditas yang tinggi, dan return yang stabil. Reksadana pasar uang cocok untuk investor yang konservatif, tidak suka mengambil risiko, dan menginginkan investasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun).
  • Reksadana Pendapatan Tetap: Jenis reksadana ini menginvestasikan dana investor ke dalam instrumen surat utang atau obligasi seperti surat utang korporasi, surat berharga negara (SBN), obligasi konversi, obligasi syariah, dan lain-lain. Reksadana pendapatan tetap memiliki risiko yang sedang, likuiditas yang cukup, dan return yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang. Reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor yang moderat, mau mengambil risiko sedikit, dan menginginkan investasi jangka menengah (1-3 tahun).
  • Reksadana Saham: Jenis reksadana ini menginvestasikan dana investor ke dalam instrumen saham atau ekuitas seperti saham perusahaan terbuka, saham preferen, saham luar negeri, saham syariah, dan lain-lain. Reksadana saham memiliki risiko yang tinggi, likuiditas yang bervariasi, dan return yang paling tinggi dari semua jenis reksadana. Reksadana saham cocok untuk investor yang agresif, berani mengambil risiko besar, dan menginginkan investasi jangka panjang (lebih dari 3 tahun).
  • Reksadana Campuran: Jenis reksadana ini menginvestasikan dana investor ke dalam berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, pasar uang, dan lain-lain dengan proporsi tertentu. Reksadana campuran memiliki risiko yang bervariasi tergantung pada komposisi portofolionya, likuiditas yang cukup, dan return yang menyesuaikan dengan kinerja portofolionya. Reksadana campuran cocok untuk investor yang fleksibel, mau menyesuaikan risiko dan return sesuai kondisi pasar, dan menginginkan investasi jangka menengah hingga panjang (1-5 tahun).
  • Reksadana Indeks: Jenis reksadana ini menginvestasikan dana investor ke dalam instrumen investasi yang mengikuti indeks tertentu seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks LQ45, indeks syariah Indonesia (ISSI), dan lain-lain. Reksadana indeks memiliki risiko yang sama dengan indeks acuannya, likuiditas yang tinggi, dan return yang sejalan dengan indeks acuannya. Reksadana indeks cocok untuk investor yang pasif, tidak mau repot memilih saham-saham unggulan, dan menginginkan investasi jangka panjang (lebih dari 3 tahun).

Keuntungan Reksadana

Reksadana memiliki banyak keuntungan bagi investor. Berikut adalah beberapa keuntungan reksadana:

  • Mudah Diakses: Keuntungan pertama dari reksadana adalah mudah diakses oleh masyarakat dengan jumlah dana yang relatif kecil. Dengan modal awal mulai dari Rp 100.000 saja, Anda sudah bisa berinvestasi di reksadana. Anda juga bisa membeli atau menjual unit penyertaan reksadana melalui berbagai saluran seperti bank, perusahaan sekuritas, agen penjual efek reksa dana (APERD), atau platform digital seperti Bibit.
  • Fleksibel Pilihan: Keuntungan kedua dari reksadana adalah fleksibel pilihan bagi investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasinya. Anda bisa memilih jenis reksadana yang sesuai dengan preferensi Anda, baik itu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, atau reksadana indeks. Anda juga bisa menyesuaikan jumlah dan waktu investasi Anda sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.
  • Diversifikasi Portofolio: Keuntungan ketiga dari reksadana adalah diversifikasi portofolio yang dapat mengurangi risiko investasi. Dengan berinvestasi di reksadana, Anda bisa memiliki berbagai instrumen investasi dalam satu portofolio. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi risiko yang terkonsentrasi pada satu instrumen saja. Misalnya, jika Anda berinvestasi di reksadana saham, Anda bisa memiliki saham-saham dari berbagai sektor dan perusahaan yang berbeda. Jika salah satu saham turun, Anda masih bisa mendapatkan keuntungan dari saham-saham lainnya.
  • Pengelolaan Profesional: Keuntungan keempat dari reksadana adalah pengelolaan profesional oleh MI yang berpengalaman dan berlisensi. Dengan berinvestasi di reksadana, Anda tidak perlu repot-repot mengurus investasi Anda sendiri. Anda cukup menyerahkan dana Anda kepada MI yang akan mengelola dan memantau portofolio investasi Anda secara profesional. MI juga akan melaporkan kinerja portofolio investasi Anda secara rutin dan transparan.
  • Potensi Keuntungan Menarik: Keuntungan kelima dari reksadana adalah potensi keuntungan yang menarik bagi investor jangka panjang. Reksadana memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada instrumen investasi konvensional seperti tabungan atau deposito. Reksadana juga memiliki potensi keuntungan yang bervariasi tergantung pada jenis reksadana yang dipilih. Misalnya, reksadana saham memiliki potensi keuntungan yang paling tinggi dari semua jenis reksadana, tetapi juga memiliki risiko yang paling tinggi.

Cara Memulai Reksadana

Reksadana adalah investasi yang mudah dan praktis untuk dimulai. Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai reksadana:

  1. Tentukan Tujuan dan Profil Risiko Investasi Anda: Langkah pertama untuk memulai reksadana adalah menentukan tujuan dan profil risiko investasi Anda. Tujuan investasi adalah alasan mengapa Anda ingin berinvestasi dan apa yang ingin Anda capai dengan investasi Anda. Profil risiko adalah tingkat kesiapan dan kemampuan Anda untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi dalam investasi Anda. Tujuan dan profil risiko investasi Anda akan menentukan jenis reksadana yang cocok untuk Anda pilih.
  2. Pilih Jenis Reksadana yang Sesuai dengan Tujuan dan Profil Risiko Investasi Anda: Langkah kedua untuk memulai reksadana adalah memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko investasi Anda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak jenis reksadana yang ditawarkan oleh berbagai MI sesuai dengan kebutuhan dan preferensi investor. Anda bisa memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko investasi Anda, baik itu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, atau reksadana indeks. Untuk memilih jenis reksadana yang tepat, Anda bisa melakukan riset sendiri atau berkonsultasi dengan ahli keuangan profesional.
  3. Pilih MI dan APERD yang Terpercaya dan Berlisensi: Langkah ketiga untuk memulai reksadana adalah memilih MI dan APERD yang terpercaya dan berlisensi. MI adalah badan hukum yang mengelola dana investor di reksadana. APERD adalah perantara yang menjual unit penyertaan reksadana kepada investor. Anda harus memilih MI dan APERD yang terpercaya dan berlisensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjamin keamanan dan kenyamanan investasi Anda. Anda bisa mengecek daftar MI dan APERD yang terdaftar di OJK melalui situs resmi OJK atau aplikasi OJK Way.
  4. Buka Rekening Reksadana dan Lakukan Transaksi: Langkah keempat untuk memulai reksadana adalah membuka rekening reksadana dan melakukan transaksi. Rekening reksadana adalah rekening khusus yang digunakan untuk menyimpan unit penyertaan reksadana yang Anda miliki. Anda bisa membuka rekening reksadana melalui saluran yang Anda pilih, baik itu bank, perusahaan sekuritas, APERD, atau platform digital. Setelah membuka rekening reksadana, Anda bisa melakukan transaksi pembelian atau penjualan unit penyertaan reksadana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  5. Monitor Kinerja Portofolio Reksadana Anda: Langkah kelima untuk memulai reksadana adalah memonitor kinerja portofolio reksadana Anda. Portofolio reksadana adalah kumpulan unit penyertaan reksadana yang Anda miliki dari berbagai jenis reksadana. Kinerja portofolio reksadana adalah hasil atau return yang didapatkan dari investasi Anda di reksadana. Anda bisa memonitor kinerja portofolio reksadana Anda melalui laporan yang diberikan oleh MI atau APERD secara rutin dan transparan. Anda juga bisa membandingkan kinerja portofolio reksadana Anda dengan indeks acuan atau benchmark yang relevan.

Posting Komentar untuk "Apa itu Reksadana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Cara Memulainya"